Berkeringat pada Penyakit Jantung Anak


Berkeringat adalah suatu proses yang kompleks dalam tubuh kita dan terjadi secara tidak kita sadari karena dikendalikan oleh saraf otonom. Saraf otonom terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis. Kedua jenis saraf otonom ini bekerja satu sama lain saling berlawanan. Contoh bila saraf simpatis meningkatkan detank jantung, maka saraf parasimpatis menurunkannya.

Berkeringat memiliki kaitan dengan penyakit jantung karena mekanisme kompensasi tubuh saat terjadi kondisi yang disebut dengan gagal jantung. Bila terjadi gagal jantung pada bayi dan akan, terjadi mekanisme kompensasi untuk mempertahankan agar curah jantung terpelihara cukup sehingga tubuh dan organ hingga ke tingkat sel mendapatkan supai energy untuk mempertahankan fungsinya. 

Di antara mekanisme kompensasi tersebut adalah keterlibatan saraf simpatis agar denyut jantung meningkat di atas normal. Namu selain meningkatkan denyut jantung, saraf simpatis juga memberikan efek terhadap pengeluaran keringat yang berlebih meskipun pada saat itu tubuh tidak memerlukannya (misalnya berkeringat saat dingin). Oleh sebab itu, banyak berkeringat yang berhubungan dengan penyakit jantung terjadi pada kondisi gagal jantung, dan penting bagi kita untuk mengetahui tanda gagal jantung pada anak.

Tanda gagal jantung pada anak ada 3 hal: 
  1. Denyut nadi/ jantung di atas normal. Table denyut jantung bayi/ anak normal dapat diakses di http://t.co/T3bhxoiP
  2. Frekuensi nafas yang meningkat. Tabel frekuensi nafas semenit sesuai dengan usia dapat diaksi di http://t.co/WWbRls5K
  3. Terdapat gangguan pertumbuhan. Berat badan bayi dan anak tidak dapat naik secara normal. Bayi sering berhenti saat menyusu dan sering menarik nafas dalam.
Oleh sebab itu, bila bayi dan anak banyak berkeringat disertai frekuensi nadi di atas normal, frekuensi nafas di atas normal, dan ada gangguan pertumbuhan, maka kondisi tersebut berkaitan dengan penyakit jantung.

Cara untuk menghitung nadi dan pernafasan adalah:
  • Cara menghitung nadi harus dilakukan selama satu menit penuh dengan cara meletakan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manis di pangkal jempol atau di ketiak hingga terasa adanya denyut nadi.
  • Cara menghirung frekuensi nafas juga dilakukan selama satu menit penuh saat bayi/anak beristirahat/ dalam keadaan tenang, dan jangan dilakukan ketika sedang menangis dengan melihat kembang kempis dada. Satu kali dada berkembang dan satu kali dada mengempis dihitung sebagai satu kali nafas.
Jadi, bila anak banyak berkeringat tetapi tumbuh kembang baik, aktif, lincah, frekuensi nadi dan nafas masih normal berarti keadaan tersebut tidak berhubungan dengan kelainan jantung dan hanya berkaitan karena produksi dari kelenjar keringat yang berlebihan saja.  Bila dicurigai adanya tanda gagal jantung seperti pemeriksaan di atas, maka segera konsultasi ke dokter spesialis anak atau dokter ahli jantung anak terdekat.

0 komentar:

Post a Comment