Perjalanan adalah sebuah pencarian. Maka puncak gunung, pantai, dan pulau adalah sebuah penemuan. Saat indera kita bersirobok dengan debur ombak, dengan lambai nyiur, dan dengan desau angin yang bernyanyi dalam kesepian maka mereka semua seolah mengabarkan suatu
pertemuan, perjumpaan yang menjadi penghujung dari sebuah perjalanan.
Berkisahlah sebuah cangkang moluska tentang ion kalsium yang membangun
dirinya,tetang sejarah kehadiran partikel di semesta.
Berkisahlah kopepoda tentang perjalanan hidup bangsanya, yang meski berukuran mungil tetapi dapat membangun sistem koordinasi dengan bermilyar makhluk berspesies sama. Tentang lumba-lumba si hidung botol yang melabuhkan rindu dengan ekolokator untuk menjejaki pasangannya.
Berkisahlah kopepoda tentang perjalanan hidup bangsanya, yang meski berukuran mungil tetapi dapat membangun sistem koordinasi dengan bermilyar makhluk berspesies sama. Tentang lumba-lumba si hidung botol yang melabuhkan rindu dengan ekolokator untuk menjejaki pasangannya.
Tentang air yang mengarungi berbagai samudera
berbatimetri beda untuk akhirnya bergulung dan memecah di pantai pulau ini.
Sang moluska, kopepoda, lumba-lumba dan air sejatinya tidak akan pernah
berhenti, mereka akan terus mengembara, mengemban peran kehidupan. Mungkin kelak
mereka akan singgah lagi di pantai ini atau bagi moluska, mungkin ia akan
berubah wujud menjadi pasir putih berbayang pokok nyiur yang
melambai.Perjalanan adalah pencarian, adalah pertemuan, adalah awal dari
kepergian, titik mula keberangkatan,sekaligus persinggahan dan titik akhir yang
menjadi tujuan.
0 komentar:
Post a Comment