Sebenarnya banyak cara untuk bodoh, tapi yang paling fatal
adalah memercayai sesuatu tanpa pernah berpikir atau mempertanyakan
kebenarannya. Kecenderungan hanya untuk meyakini tanpa menguji suatu hal yang
dijalani ibarat memasuki ruangan tak berlampu di malam hari. Seolah kita
menggantungkan nasib kita sebatas pada peruntungan belaka. Ini hukumnya musryik
bin syirik. Karena jika kita bagian dari orang-orang yang beriman, senjata
pamungkasnya adalah ilmu yang didapat melalui serangkaian proses “ngangsu
kawruh” melalui mekanisme membaca dan belajar.
Maka nabi dan rasul2 terbesar
sepanjang sejarah agama samawi, adalah mereka-mereka yang selalu bertanya dan
secara konstruktif membangun keyakinannya. Terkadang prosesnya berat,
berliku-liku, dan acap pula disertai hujatan dan siksaan oleh pihak yang merasa
kepentingannya terusik.
Nabi ibrahim as, nabi musa as, sampai rasulullah saw adalah
contoh kongkrit pentingnya sebuah pertanyaan dilontarkan. Lewat pertanyaan
itulah mereka menemukan tuhan dan tentu saja harus kita akui bahwa hasrat untuk
mempertanyakan banyak hal inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk
berakal yang kerap bingung sendiri dengan akalnya.
Silahkan download ebooknya untuk kelanjutan nya..hehehe.
http://www.mediafire.com/view/rrw71w63n24727r/5_cerdas_untuk_bodoh_revisi.pdf
1 komentar:
your blog is very interesting!!! Sakit.info
Post a Comment